Tangga Kehidupan



Kita menjalani kehidupan ibarat seperti menapaki anak tangga, tangga kehidupan. Selalu butuh proses untuk sampai ke puncaknya. Anak-anak tangga itulah yang akan menjadi bukti proses kita ketika kita sudah sampai di puncak nantinya.

Setiap orang berada pada anak tangga yang berbeda. Namun, adakalanya beberapa orang berada pada anak tangga yang sama.

Ada yang terus maju untuk sampai ke puncak. Ada yang berhenti sejenak untuk istirahat. Ada juga yang berhenti lama dan masih takut menuju anak tangga berikutnya. Ada pula yang memilih turun dari anak tangga tempatnya berdiri.

Masing-masing orang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Ya, seperti anak tangga. Tinggal kamu mau memilih untuk naik terus ke puncak, diam di tempat atau mundur perlahan. Semuanya terserah kamu. Karena hanya kamu yang bisa menentukan pilihan hidupmu. Kamu sendiri yang memilihnya. bukan orang lain. Dan kamu sendiri yang menjalaninya.

Jika kamu memilih untuk tidak naik ataupun turun dari tangga, itu juga merupakan sebuah pilihan yang kamu ambil. Entah kamu menyadarinya ataupun tidak, itulah yang kamu pilih.

Sebenarnya, semua yang ada di bumi sudah diatur oleh Yang Maha Besar dan setiap dari kita diberi kebebasan untuk memilih. Tergantung kamu mau memilih yang mana. Mau bersyukur dan mengambil hikmah disetiap kejadian pada anak tangga atau lebih memilih merutuki diri pada anak tangga yang kamu pijak sekarang. Semua pilihan ada padamu. Terserah kamu.

Memang ada takdir Allah, tapi kamu juga tidak boleh ngaku-ngaku kalau apa yang terjadi padamu adalah takdir dan kamu menyerah begitu saja. Takdir itu bisa dirubah jika Allah menghendaki. Semuanya tergantung dari usaha kita. Hasil akhirnya serahkan saja sama Allah. Yang terpenting kita sudah berusaha dan berdoa meminta pertolongan serta kemudahan. Dan biarkan rencana Allah yang berjalan. Karena sebaik-baiknya dan sebagus-bagusnya rencana kita, jauh lebih indah rencana Allah untuk kita.

0 Komentar