I'm Proud To Be A Muslimah (1)





Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Terutama nikmat Islam, nikmat yang paling Agung yang masih diberikan oleh Allah kepada kita sampai sekarang ini.

Di dunia ini, tidak ada manusia yang lebih beruntung selain Muslim dan Muslimah. Karena Allah SWT telah menegaskan di dalam Al-Quran bahwa Allah hanya meridhai Islam sebagai agama para hamba-Nya yang terdapat di dalam firman-Nya:

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللهِ الْإِسْلَامُ

"Sesungguhnya agama yang benar disisi Allah adalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)

Dan Allah juga telah menjelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang paling sempurna,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan agama kalian dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Akupun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.”
(QS. Al-Maidah: 3).

Pun Allah SWT juga akan menyelamatkan Muslim dan Muslimah yang bertakwa di akhirat nanti dan membiarkan orang-orang zalim.

ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا

“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
(QS. Maryam: 72).

***

Wanita, ia adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan segala bentuk keindahannya. Namun, sebelum Islam hadir, wanita dipandang begitu hina dan rendah. 

Sebelum Islam datang, orang-orang Yunani memandang wanita begitu hina dan paling rendah derajatnya ialah seorang pelacur. 

Sebelum Islam datang, wanita-wanita bangsa Romawi dianggap sebagai ajang pemuas nafsu laki-laki belaka. 

Sebelum Islam datang, Bangsa Arab Jahiliah menganggap kelahiran anak perempuan adalah aib. Sehingga apabila ada anak perempuan lahir maka akan dikuburnya hidup-hidup. 

Sebelum Islam datang, wanita di Negeri Cina tidak diberikan warisan Sedikit pun. Tidak boleh menuntut ataupun meminta harta ayahnya.

***

Islam adalah agama yang sempurna. Ia hadir di tengah-tengah kejahiliyahan dan merubahnya kepada cahaya kemuliaan. Semua aturan kehidupan diatur dalam Islam sampai pada hal-hal yang kecil serta ia memuliakan para pemeluknya. Inilah alasan-alasan kenapa kita harus bangga menjadi Muslimah :)


1. Bayi perempuan dimuliakan dalam Islam. Sebelum Islam datang, bayi perempuan di kubur hidup-hidup

Sebelum Islam datang, ketika ada anak perempuan lahir maka orang-orang musyrik merasa sangat tidak suka. Kelahiran bayi perempuan dianggap aib oleh keluarga terutama bagi seorang Ayah. Ketika seorang bayi perempuan lahir, maka ia akan dikubur hidup-hidup. Adapun yang dibiarkan hidup, namun ia dalam keadaan rendah dan hina.

Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki). Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”
(QS. An-Nahl: 57-59).

Aku bangga menjadi Muslimah, karena Islam datang sebagai rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin), menghapus bentuk-bentuk kedzaliman yang menimpa kaum wanita serta mengangkat derajat wanita menjadi lebih baik. Islam mengembalikan posisi wanita kepada fitrahnya yang mulia (dalam tatanan masyarakat) sesuai aturan yang telah ditetapkan dalam Islam.

Bukti Islam memuliakan anak perempuan adalah ketika ia lahir, ia tetap diaqiqahi dengan satu ekor kambing.

Dari Yusuf bin Mahak, mereka pernah menemui Hafshah binti ‘Abdirrahman. Mereka bertanya kepadanya tentang hukum aqiqah. Hafshah mengabarkan bahwa ‘Aisyah pernah memberitahu dia bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk menyembelih dua ekor kambing yang hampir sama (umurnya ) untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah).


2. Kaum Perempuan dan Laki-laki Sama di Mata Allah SWT, yang Membedakan adalah Ketaqwaan

Bagaimana aku tidak bangga menjadi muslimah, karena tidak ada bedanya antara kaum laki-laki dan perempuan di sisi Allah SWT. Hanya ketakwaan yang membedakannya di hadapan Allah kelak.

"Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. An-Nahl: 97)


 3. Muslimah Dimuliakan dengan Menutup Aurat

Bangganya aku menjadi muslimah, karena tidak terendahkan seperti hewan. Allah SWT telah mengajarkan bahwa seorang wanita haruslah menutup auratnya. Dalam firman-Nya: 

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri orang-orang mukmin: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Karena yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab: 59).


4. Kaum Wanita adalah Perhiasan Bagi Suaminya

Fitrahnya seorang wanita, bahwa mereka suka berhias. Nah, Islam mengajarkan supaya kaum wanita hanya menjadi perhiasan bagi suaminya saja. Maka dari itu, kaum wanitapun berhias diri hanya untuk suaminya dan di rumahnya sendiri. Bukan di luar rumah ataupun di tengah jalan untuk diobral kepada mata-mata nakal para lelaki beriman.

Katakanlah kepada wanita yang beriman,“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita...”
(QS. An-Nur: 31).


5. Kaum Wanita Mendapatkan Hak Waris, Beda dengan Masa Jahiliyah yang Tidak Mendapatkan Hak Waris

Aku bahagia menjadi muslimah karena keadilan bagi kaum wanita dijamin dalam Islam. Di masa jahiliyah anak perempuan tidak mendapatkan hak waris. Hal tersebut dikarenakan efek dari mendapatkan bayi perempuan hingga mesti menahan malu.
Ibnu Katsir menyatakan bahwa, orang jahiliyah menjadikan seluruh jatah waris untuk laki-laki, sedangkan perempuan tidak mendapatkan jatah sama sekali.

Setelah Islam datang, akhirnya anak perempuan mendapatkan jatah waris, dalam firman-Nya:

Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separuh harta.”
(QS. An-Nisa’: 11).

Dalam urusan harta, Allah SWT memang menentukan bahwa bagian laki-laki mendapatkan warisan dua kali lipat dari warisan anak perempuan. Kaum laki-laki mendapatkan warisan dua kali lipat karena kebutuhan laki-laki yang besar. Ia berkewajiban menafkahi keluarganya, bisa untuk mencari pekerjaan, berdagang serta menanggung berbagai beban berat. Jadi, wajar jika bagian laki-laki lebih besar dari perempuan (Tafsir Ibnu Katsir).

Dengan demikian, syariat Islam adil dan aku sebagai wanita tak perlu merisaukannya. Walaupun wanita mendapatkan bagian yang sedikit, namun para wanita dapat menikmatinya seorang diri. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT,

"Kaum laki-laki (suami) adalah pemimpin kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (kaum lelaki) atas sebagian lainnya (kaum wanita) dan karena mereka (kaum lelaki) memberikan nafkah dan hartanya." (QS. An-Nisa: 34).


Dan masih banyak lagi kemuliaan Islam yang mengangkat derajat seorang wanita. Hanyalah Islam yang memuliakan wanita. Sungguh, hanya Islam yang bisa aku jadikan pedoman hidup, dan hanya dengan Islam ketenangan menjadi seorang wanita itu terjamin. Lantas, bagaimana aku tidak bangga menjadi Muslimah? :)




Regards, 
Ni



Sumber:
Eva F. Hasan. 2017. Ini Kedudukan Wanita Sebelum Datangnya Islam. https://www.google.com/amp/s/www.islampos.com/ini-kedudukan-wanita-sebelum-datangnya-islam-46172/amp/
Ratu Erma Rachmayanti. 2019. Proud To Be a Muslimah. Al-wa'ie Edisi Agustus 2019

3 Komentar

  1. Betul kak. Begitu mulianya sampai Alloh Swt memerintahkan untuk menutup aurat supaya terlindungi dari pandangan2 tak pantas.

    BalasHapus
  2. https://www.diaryukhti.com/2019/10/backstreet.html?m=1

    BalasHapus
  3. Masya Allah mbak yun.. <3 Baru tau saya jago menulis nih ^^ Barakallah mbak~ Lejitkan dan keep istiqomah!

    BalasHapus