Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Terutama nikmat Islam, nikmat yang paling Agung yang masih diberikan oleh Allah kepada kita sampai sekarang ini.
Di dunia ini, tidak ada manusia yang lebih beruntung selain Muslim dan Muslimah. Karena Allah SWT telah menegaskan di dalam Al-Quran bahwa Allah hanya meridhai Islam sebagai agama para hamba-Nya yang terdapat di dalam firman-Nya:
Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Terutama nikmat Islam, nikmat yang paling Agung yang masih diberikan oleh Allah kepada kita sampai sekarang ini.
Di dunia ini, tidak ada manusia yang lebih beruntung selain Muslim dan Muslimah. Karena Allah SWT telah menegaskan di dalam Al-Quran bahwa Allah hanya meridhai Islam sebagai agama para hamba-Nya yang terdapat di dalam firman-Nya:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللهِ
الْإِسْلَامُ
"Sesungguhnya agama yang benar disisi Allah adalah Islam.” (QS. Ali
Imran: 19)
Dan Allah juga telah menjelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang paling sempurna,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ
دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan agama kalian dan Aku telah
cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Akupun telah ridha Islam menjadi agama bagi
kalian.”
(QS.
Al-Maidah: 3).
Pun Allah SWT
juga akan menyelamatkan Muslim dan Muslimah yang bertakwa di akhirat nanti dan
membiarkan orang-orang zalim.
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ
الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
(QS.
Maryam: 72).
***
Wanita, ia adalah
makhluk yang Allah ciptakan dengan segala bentuk keindahannya. Namun, sebelum
Islam hadir, wanita dipandang begitu hina dan rendah.
Sebelum Islam datang, orang-orang Yunani memandang wanita begitu hina dan paling rendah derajatnya ialah seorang pelacur.
Sebelum Islam datang, wanita-wanita bangsa Romawi dianggap sebagai ajang pemuas nafsu laki-laki belaka.
Sebelum Islam datang, Bangsa Arab Jahiliah menganggap kelahiran anak perempuan adalah aib. Sehingga apabila ada anak perempuan lahir maka akan dikuburnya hidup-hidup.
Sebelum Islam datang, wanita di Negeri Cina tidak diberikan warisan Sedikit pun. Tidak boleh menuntut ataupun meminta harta ayahnya.
***
Islam adalah agama yang sempurna. Ia hadir di tengah-tengah kejahiliyahan dan merubahnya kepada cahaya kemuliaan. Semua aturan kehidupan diatur dalam Islam sampai pada hal-hal yang kecil serta ia memuliakan para pemeluknya. Inilah alasan-alasan kenapa kita harus bangga menjadi Muslimah :)
1. Bayi
perempuan dimuliakan dalam Islam. Sebelum Islam datang, bayi perempuan di kubur
hidup-hidup
Sebelum Islam
datang, ketika ada anak perempuan lahir maka orang-orang musyrik merasa sangat
tidak suka. Kelahiran bayi perempuan dianggap aib oleh keluarga terutama bagi
seorang Ayah. Ketika seorang bayi perempuan lahir, maka ia akan dikubur
hidup-hidup. Adapun yang dibiarkan hidup, namun ia dalam keadaan rendah dan
hina.
“Dan mereka
menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka
sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak-anak laki-laki).
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia
menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan
ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah
buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”
(QS. An-Nahl:
57-59).
Aku bangga
menjadi Muslimah, karena Islam datang sebagai rahmat bagi seluruh alam
(Rahmatan Lil Alamin), menghapus bentuk-bentuk kedzaliman yang menimpa kaum
wanita serta mengangkat derajat wanita menjadi lebih baik. Islam
mengembalikan posisi wanita kepada fitrahnya yang mulia (dalam tatanan
masyarakat) sesuai aturan yang telah ditetapkan dalam Islam.
Bukti Islam
memuliakan anak perempuan adalah ketika ia lahir, ia tetap diaqiqahi dengan
satu ekor kambing.
Dari Yusuf bin Mahak, mereka pernah menemui Hafshah binti
‘Abdirrahman. Mereka bertanya kepadanya tentang hukum aqiqah. Hafshah
mengabarkan bahwa ‘Aisyah pernah memberitahu dia bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk menyembelih dua ekor kambing
yang hampir sama (umurnya ) untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk
anak perempuan.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah).
2. Kaum Perempuan dan Laki-laki Sama di Mata Allah SWT, yang Membedakan adalah Ketaqwaan
Bagaimana aku
tidak bangga menjadi muslimah, karena tidak ada bedanya antara kaum laki-laki
dan perempuan di sisi Allah SWT. Hanya ketakwaan yang membedakannya di hadapan
Allah kelak.
"Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan pula
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan."
(QS. An-Nahl:
97)
3. Muslimah Dimuliakan dengan Menutup Aurat
Bangganya aku
menjadi muslimah, karena tidak terendahkan seperti hewan. Allah SWT telah
mengajarkan bahwa seorang wanita haruslah menutup auratnya. Dalam firman-Nya:
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu, dan istri orang-orang mukmin: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka. Karena yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS.
Al-Ahzab: 59).
4. Kaum Wanita adalah Perhiasan Bagi Suaminya
Fitrahnya
seorang wanita, bahwa mereka suka berhias. Nah, Islam mengajarkan supaya kaum
wanita hanya menjadi perhiasan bagi suaminya saja. Maka dari itu, kaum
wanitapun berhias diri hanya untuk suaminya dan di rumahnya sendiri. Bukan di
luar rumah ataupun di tengah jalan untuk diobral kepada mata-mata nakal para
lelaki beriman.
Katakanlah
kepada wanita yang beriman,“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau
putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita...”
(QS. An-Nur:
31).
5. Kaum Wanita Mendapatkan Hak Waris, Beda dengan Masa Jahiliyah yang Tidak Mendapatkan Hak Waris
Aku bahagia
menjadi muslimah karena keadilan bagi kaum wanita dijamin dalam Islam. Di masa
jahiliyah anak perempuan tidak mendapatkan hak waris. Hal tersebut dikarenakan
efek dari mendapatkan bayi perempuan hingga mesti menahan malu.
Setelah Islam
datang, akhirnya anak perempuan mendapatkan jatah waris, dalam firman-Nya:
“Allah
mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu :
bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan
jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia
memperoleh separuh harta.”
(QS.
An-Nisa’: 11).
Dalam urusan
harta, Allah SWT memang menentukan bahwa bagian laki-laki mendapatkan warisan
dua kali lipat dari warisan anak perempuan. Kaum laki-laki mendapatkan warisan
dua kali lipat karena kebutuhan laki-laki yang besar. Ia berkewajiban menafkahi
keluarganya, bisa untuk mencari pekerjaan, berdagang serta menanggung berbagai
beban berat. Jadi, wajar jika bagian laki-laki lebih besar dari perempuan
(Tafsir Ibnu Katsir).
Dengan
demikian, syariat Islam adil dan aku sebagai wanita tak perlu merisaukannya. Walaupun
wanita mendapatkan bagian yang sedikit, namun para wanita dapat menikmatinya
seorang diri. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT,
"Kaum laki-laki (suami) adalah pemimpin kaum wanita, karena
Allah telah melebihkan sebagian mereka (kaum lelaki) atas sebagian lainnya
(kaum wanita) dan karena mereka (kaum lelaki) memberikan nafkah dan
hartanya." (QS. An-Nisa: 34).
Dan masih
banyak lagi kemuliaan Islam yang mengangkat derajat seorang wanita. Hanyalah
Islam yang memuliakan wanita. Sungguh, hanya Islam yang bisa aku jadikan
pedoman hidup, dan hanya dengan Islam ketenangan menjadi seorang wanita itu
terjamin. Lantas, bagaimana aku tidak bangga menjadi Muslimah? :)
Regards,
Ni
Eva F. Hasan. 2017. Ini Kedudukan Wanita Sebelum Datangnya Islam. https://www.google.com/amp/s/www.islampos.com/ini-kedudukan-wanita-sebelum-datangnya-islam-46172/amp/
Ratu Erma Rachmayanti. 2019. Proud To Be a Muslimah. Al-wa'ie Edisi Agustus 2019
3 Komentar
Betul kak. Begitu mulianya sampai Alloh Swt memerintahkan untuk menutup aurat supaya terlindungi dari pandangan2 tak pantas.
BalasHapushttps://www.diaryukhti.com/2019/10/backstreet.html?m=1
BalasHapusMasya Allah mbak yun.. <3 Baru tau saya jago menulis nih ^^ Barakallah mbak~ Lejitkan dan keep istiqomah!
BalasHapus