Belajar untuk Sadar



/Belajar untuk Sadar/

Ketika itu aku masih tetap berjalan mengikuti arus yang aku pikir tulus. Ternyata aku justru semakin mulus pada jalur yang menjerumus. Sempat untuk berhenti, tidak untuk mengikuti.

Tapi mereka menimpali, “Jangan terlalu serius. Hidup ini cuma sekali, nikmati saja apa yang sudah kita miliki,” ucap mereka. "Benar, hidup memang cuma sekali," kataku.
Namun, aku, kamu dan mereka akan dihidupkan kembali. Mungkin tidak sekarang, tapi pasti.
.
Cinta dunia dan takut mati, sebuah penyakit akhir zaman yang dikhawatirkan Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Menyebabkan umatnya menjadi lemah, jauh dari Islam bahkan sampai menyenyebab kerusakan.
.
Begitulah kiranya kalau kita mencintai dunia dan menyimpannya di dalam hati, karenanya bisa menyebabkan ke-gila-an. Gila harta, gila jabatan, gila kehormatan, gila ketenaran, waktunya sibuk mengejar dunia dan juga ia lalai dari ibadahnya.

Padahal, jika mereka tahu hanya sedikit kenikmatan dunia yang diberikan Allah kepada kita. “Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” (H.R Muslim)
.
Untuk kamu yang sekarang, yang masih punya waktu, masih bisa menggunakan mata dan telinga, ambil sedikit waktumu untuk berpikir. Untuk apa hidupmu di dunia ini? Masihkah mengejar kenikmatan dunia yang fana ini? Hidup ini cuma sekali dan buatlah hidupmu lebih berarti dengan Islam. Karena dengan belajar Islam kamu tidak akan tergila-gila dengan dunia.

Allah juga sudah menyampaikan untuk kita ber-Islam secara menyeluruh. “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208).

0 Komentar