Stop Berprasangka Buruk


Saat itu Alsa baru saja keluar dari ruang pengecekan makanan, mengecek beberapa kategori makanan yang akan didistribusikan. Mengingat ia harus segera melapor ke  atasannya, ia harus segera membuat laporan untuk diserahkan ke atasannya. Namun ia kebingungan mencari pulpennya. Sudah dua kali ini dia kehilangan pulpennya. Padahal di tempat kerja yang dulu ia tidak pernah kehilangan pulpen pun.

Tak lama, setelah ia menyelesaikan laporannya, segera ia pergi ke ruang atasannya. Ada Sisil disana, yang masih berdiskusi dengan atasannya.

Setelah atasannya mempersilahkannya duduk, ia melihat pulpen dengan warna yang sama berada di meja atasannya. "Kenapa pulpen yang sama dengan ku bisa ada di Meja Bu Susi ya?" Sisilpun juga memegang pulpen yang sama dengan punyanya, ia pun menggerutu dalam hati, "Hmm.. Pasti yang ini pulpenku. Bisa-bisanya Sisil meminjam tanpa izin".
.
Alsa sudah menduga-duga kalau Sisil yang mengambil pulpennya. Marah. Kecewa punya teman seperti itu. Ia berjanji ngga akan berteman dengan Sisil lagi.
.
Tak disangka, saat dia hendak mengambil surat di loker, ia menemukan pulpennya terletak disana. "Astagfirullah.." Ternyata yang ia sangka pulpennya, nyatanya bukan.
.
Fakta yang belum diketahui Alsa, bahwasanya di perusahaannya,semua atasan maupun bawahan dibekali pulpen yang sama.

See, sejatinya kalau kita berprasangka buruk, tidak ada untungnya buat kita. Malah hanya menambah dosa dan penyakit hati.
.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakn berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan prasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain." (QS. Al-Hujurat: 12)

Jadi, yang harus dilakukan pertama, jangan berprasangka buruk kepada orang lain, apapun yang terjadi.
Kedua, tidak terburu-buru menjudge orang lain salah ataupun menjudge orang lain yang melakukannya. 
Ketiga, cek kebenarannya atau faktanya. Kamu bisa menanyakan kepada orang yang bersangkutan.

Semoga kita semua dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aamiin.
# Cerita inspirated by Mbak yang disana

0 Komentar